Setelah air mata menetes, hari baru dimulai… Diadaptasi dari novel berjudul sama, 1 Liter of Tears didasarkan pada kisah nyata tentang perjuangan panjang seorang gadis dengan penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Kumpulan entri buku hariannya, yang mencatat pengalaman, semangat, dan ketekunannya dalam hidup, diterbitkan pada tahun 1986, dan buku tersebut segera menjadi buku terlaris. Kisah inspiratifnya diadaptasi menjadi serial TV terkenal yang dibintangi Sawajiri Erika dan film mengharukan yang disutradarai oleh Okamura Riki. Aktris baru yang menjanjikan, Asae Onishi, berperan sebagai pahlawan wanita tragis dalam film tersebut, sementara Kazuko Kato memerankan ibunya yang suportif. Dekatkan kotak tisu, karena 1 Liter of Tears menjanjikan akan menyentuh hati pemirsa dengan kisah tragis dan sentimen universalnya. Suatu hari dalam perjalanan ke sekolah, siswa sekolah menengah Aya (Asae Onishi) tiba-tiba jatuh ke tanah. Dokter mendiagnosisnya menderita degenerasi spinocerebellar, penyakit saraf yang langka dan tidak dapat disembuhkan. Memasuki bangku SMA, kondisi Aya terus memburuk seiring dengan semakin sulitnya pergerakan fisik. Dipaksa bersekolah di sekolah berasrama khusus, dia tetap menemukan harapan dan kebahagiaan melalui dukungan teman dan keluarga barunya. Bekerja keras, dia menyelesaikan pendidikan sekolah menengahnya dan dengan berani memulai tahap baru dalam hidupnya, meskipun kesehatannya lemah dan terus menerus pergi ke rumah sakit. Aya tidak pernah menyerah, menjalani setiap hari dalam hidupnya sepenuhnya hingga akhir.
