Aru menyimpulkan bahwa Marco dan Ai tidak menghancurkan buku harian Yuki dan Yuno karena ingin memanfaatkan informasi yang mereka berikan. Untuk membingungkan mereka, dia meminta Uryu memberi Yuki informasi palsu. Ayah Yuki mengunjunginya di rumah sakit, tetapi saat Yuki pergi, dia mencari ponselnya di kamar. Yuno sengaja mendengar bahwa dia telah berjanji untuk menghancurkannya dengan imbalan pembatalan utangnya yang besar dan menyadari bahwa dia sedang digunakan oleh pemegang buku harian Kesebelas. Marco, yang mengetahui semua tentang situasi dari buku harian Yuki, menganggap ayah Yuki sebagai penghubung yang berguna untuk Uryu dan Kesebelas dan menelepon Yuno, menuntut agar mereka membawa ayah Yuki ke menara komersial yang ditinggalkan. Begitu mereka tiba, Marco meletakkan ponsel Yuki dan Yuno di atas meja dan menyerang ayah Yuki. Saat Yuki melawan Marco dengan sia-sia, ayahnya pergi ke meja dan merusak teleponnya. Namun, tidak ada yang terjadi. Yuno, yang menyadari bahwa ponsel itu adalah umpan, menyerang Ai dan berhasil mengambil kedua buku harian itu. Saat itu, teman magang Marco dan Ai meledakkan bahan peledak. Lantai di bawah Yuki runtuh dan ayah serta Yuno meraihnya. Sementara itu, Nishijima telah mengungkap identitas Kedelapan, seorang pengasuh anak bernama Kamado Ueshita, dan pergi mencari panti asuhannya.
